top of page
Search

Melalui Kurikulum Merdeka Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan Melalui Project Based Learning di SMKN 2 Subang

SMK Negeri 2 Subang merupakan salah satu sekolah percontohan dalam program revitalisasi SMK di bidang pertanian, kerja sama bilateral antara Indonesia dan Belanda pada tahun 2018 s.d. 2021. Fokus dalam program ini, yaitu penguatan kerja sama dengan dunia industri, pengembangan kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dunia industri, pelatihan guru, serta pembangunan infrastruktur. Saat ini, SMKN 2 Subang menjadi salah satu SMK Pusat Keunggulan yang terus mengembangkan setiap potensi yang dimiliki.


Peserta didk di Konsentrasi Keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) memerlukan aktivitas real di lahan produksi untuk menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. Peserta didik diajak untuk mempelajari materi di bidang pertanian sekaligus mengaplikasikannya. Metode pembelajaran berbasis project menjadi salah satu kegiatan pembelajaran yang kontekstual juga merupakan pembelajaran berdiferensiasi yang berbasis konten, proses, dan produk. Peserta didik belajar gotong royong, mandiri, serta tanggung jawab untuk bekal mereka dalam kehidupan bermasyarakat.



Capaian yang diaharapkan saat melaksanakan PJBL yaitu

  1. Membuat daftar pertanyaan-pertanyaan untuk berdialog dengan murid tentang : Sikap/pola pikir yang menunjukkan keterampilan dan kompetensi dengan metode PJBL, Produk yang dapat dibuat dari keterampilan dan kompetensi yang memanfaatkan metode PJBL

  2. Melakukan dialog bersama kepala sekolah dan guru mengenai penguatan program/kegiatan.

  3. Membuat angket atau survei untuk mengetahui sejauh mana kemampuan. mengeksplorasi keterampilan dan kompetensi dengan metode PJBL.

  4. Merinci dan menetapkan kegiatan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi dengan metode pembelajaran PJBL secara bijak dan berkelanjutan.

  5. Menyusun dan membentuk tim dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan terkait

  6. Menentukan waktu pelaksanaan program.

  7. Membuat instrumen dan rubrik pencapaian program pengembangan.

  8. Membentuk tim konsultasi serta komponen-komponen sekolah yang dapat diajak bekerja sama dalam kegiatan tersebut.


Evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan data dari peserta didik, rekan sejawat, serta pimpinan melalui umpan balik dan refleksi dengan mengundang saat pelaksanaan presentasi laporan PJBL peserta didik.


Tantangan dalam kegiatan ini diantaranya motivasi peserta didik yang menurun karena kegiatan di lahan produksi yang harus selalu ditingkatkan oleh guru dengan melakukan restitusi dan coaching, serta menunjukkan testimoni alumni agar peserta didik mempunyai gambaran kedepannya.

6 views0 comments

Comments


bottom of page